Penalaran adalah suatu proses berfikir manusia untuk
menghung-hubungkan data atau pakta yang ada sehingga pada satu kesimpulan
a. PROPOSISI
Proposisi adalah apa yang dihasilkan dengan menggunakan
suatu kalimat. Proposisi dibagi menjadi 4, yaitu bentuk, sifat, kualitas, dan kuantitas.
1 . Bentuk: Tunggal dan jamak.
2 . Sifat: kategorial dan kondisional.
3 . Kualitas: Afirmatif/positif dan negative.
4 . Kuantitas: Universal dan spesifik/khusus.
b.INFERENSI DAN IMPLIKASI
Inferensi merupakan suatu proses untuk menghasilkan informasi dari
fakta yang diketahui.
Inferensi adalah konklusi
logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia
implikasi itu artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan
konteks bahasa hukum, misalnya implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang
akan terjadi berdasarkan suatu peristiwa hukum yang terjadi.
c. WUJUD EVIDENSI
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang di
hubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil
pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena
d. CARA MENGUJI DATA
Cara menguji data adalah dengan menggunakan fakta- fakta
yang ada, yang telah tersebar luas. Bisa dengan cara observasi.
e. CARA MENGUJI FAKTA
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita
peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut
baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa
semua bahan itu adalah fakta
f. CARA MENGUJI AUTORITAS
pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau
data eksperimental.
2. paragraf
induktif
Adalah proses penalaran yang bertolak dari
pristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju pernyataan atau simpulan umum .
A.Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau
gejala khusus yang diamati lalu ditarik simpulan umum tentang sebagian atau
seluruh gejala yang diamati itu.
B.Analogi
Proses penalaran yang berdasarkan pada pembagian dan
terhadap sejumlah gejala khusus yang dimiliki kesaaan,kemudian ditarik
kesimpulan .
C.Sebab-Akibat
Proses penalaran yang dimulai dengan menggunakan fakta yang
berupa sebab dan sampai pada simpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya.
D.Induksi
Dalam Metode Proposisi
adalah jenis teks yang berfungsi untuk mengungkapkan gagasan
atau mengusulkansesuatu berdasarkan argumentasi yang kuat.
3. Paragraf
deduktif
Adalah Penalaran yang bertolak dari pernyataan yang bersifat
umum menuju pada pernyataan atau simpulan khusus.
1.Menarik
kesimpulan berdasarkan satu premis
Contoh :
Premis : bujur sangkar adalah asegi empat samasisi
Simpulan : a. Bujur sangkar pasti segi empat,tetapi segi
empat belum tentu bujur sangkar
b.
segi empat yang sisi-sisinya horisontalnya tidak sama panjang dengan sisi tegak
lurus bukan bujur sangkar .
(premis adalah pernyataan yang mendasari penalaran untuk
menarik simpulan)
2. Menarik
simpulan berdasarkan dua premis atau lebih , dalam hal ini digunakan penalaran
silogisme.
A.Silogisme
kategorial
Premis umum/ Premis Khusus/ Simpulan
PU : A=B
PK: C=A
S:C=B
KETERANGAN:
A= Semua anggota golongan tertentu
B=Sifat atau kegiatan A
S=Seseorang atau sesuatu bagian dari A
Contoh:
PU:Semua profesor pandai
PK:Prof Dr.B.J Habibie seorang profesor
S: Prof Dr.B.J Habibie pandai.
Silogisme yang diperpendek disebut entinem
Contoh: C=B Karena C=A
Prof Dr.B.J Habibie pandai karena beliau seorang profesor.
B. Silogisme Alternatif
PU:Kegagalan panen daerah itu selalu disebabkan oleh banjir
atau serangan hama.
PK:Tahun ini kegagalan panen daerah itu tidak disebabkan
oleh banjir.
S:Kegagalan panen daerah itu disebabkan oleh serangan hama.
C. Silogisme Hipotesis
PU:Jika hari ini tidak hujan, saya datang ke rumahmu.
PK:Hari ini hujan
S: Saya Tidak datang ke rumahmu.
Sumber:
Drs. Sahri Romadi Dan Drs. H. Rustamaji, M.Pd. ( Panduan Belajar Bahasa indonesia , Halaman29-31)
Edit by : Nokky Panji W, S.S "Kompeten Berbahasa Indonesia III", SMA/MA Bab 7 Halaman 128-134 .
Seni Handayani , Tetty Nurhayati , Budhi Pratyati , Wildan "Bahasa Indonesia 3" SMA IPA/IPS" , BAB 8 Halaman 202-205
Tidak ada komentar:
Posting Komentar