Jelaskan
metode-metode pengambilan data dalam sebuah penelitian dan cari 1 contoh metode
pengambilan datanya?
Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak
dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya
melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan
lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik
tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan
data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling
tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.
Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi
penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif
dikenal teknik pengumpulan data: observasi, focus group discussion (FGD),
wawancara mendalam (indent interview), dan studi kasus (case study).
Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data: angket (questionnaire),
wawancara, dan dokumentasi.
a. observasi
Pengamatan
melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik. Observasi merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data.
pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik. Observasi merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data.
Macam-macam observasi :
a. Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang
diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas.
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan
penelitian dan suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat
mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
c. Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas dan
apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan
menggunakan pedoman observasi
Obyek dari observasi
- Space : Ruang dalam aspek fisiknya
- Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
- Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
- Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
- Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
- Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
- Time : Urutan Kegiatan
- Goal : Tujuan yang ingin dicapai
- Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden (Iskandar, 2008: 77).
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip penulisan
angket yaitu sebagai berikut:
1) Prinsip penulisan angket
- Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
- Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
- Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
- Pertanyaan tidak mendua
- Tidak menanyakan yang sudah lupa
- Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
- Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
- Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.
c. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan
atau subjek penelitian (Emzir, 2010: 50). Dengan kemajuan teknologi informasi
seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui
media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk
memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat
dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda
pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat
dijawab dengan tepat oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi
hipotesis perlu digunakan untuk menggambarkan satu proses yang digunakan
peneliti untuk memfasilitasi wawancara.
d.
Dokumen
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil
rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti
ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti
perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna
Contoh metode pengambilan data
Berikut ini contoh pengambilan data dengan cara wawancara
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar