A. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
· Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang
bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak
matahari.
· Ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup
pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret.
Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki
tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis,
epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana
materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga
jelas ruang lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan
kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen
aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu
pengetahuan.
1. Syarat-syarat
Ilmu :
· Objektif. Ilmu
harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama
sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
· Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran.
· Sistematis. Dalam
perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus
terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
· Universal. Kebenaran
yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak
bersifat tertentu).
2. Sifat-sifat
Ilmu :
·
Berdiri
secara satu kesatuan,
·
Tersusun
secara sistematis,
· Ada dasar
pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai
sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),
·
Mendapat legalitas
bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
· Communicable, ilmu dapat
ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.
· Universal,
ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan
saja di seluruh alam semesta ini.
· Berkembang,
ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan
baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih
berkembang dari sebelumnya.
- Teknologi
Teknologi, teknologi merupakan
berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos,
berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai
cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:
· Menurut
Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode,
teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu
maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
·
Menurut
Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan
praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau
diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga
masyarakat yang bersangkutan.
· Wikipedia.org
mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat
digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu
masalah.
Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori
atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan
dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan
teknologi saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi
tidak akan ada.
1. Kemajuan
Teknologi :
o Kemajuan
teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral
technological progress) Terjadi bila tingkat pengeluaran (output)
lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor
pemasukan (input) yang sama.
o Kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving
technological progress) Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad
kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang
hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai
sepeda hingga jembatan.
o Kemajuan
teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving
technological progress) Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama
disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia
dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga
kerja, bukan modalnya.
2.
Ciri-ciri
Fenomena Teknink pada Masyarakat :
· Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional
·
Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
· Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis
menjadi kegiatan teknis
·
Teknik
berkembang pada suatu kebudayaan
· Monisme,
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
· Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan
·
Otonomi
artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
C. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai
Ilmu pengetahuan dan teknologi
sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala
dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya
adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai
produk, sebagai proses, dan sebagai paradigma etika (Jujun S. Suriasumantri,
1984). Ilmu dipandang sebagai proses karena ilmu merupakan hasil dari kegiatan
sosial, yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakunya baik secara
individu atau kelompok. Apa yang dihasilkan ilmu pengetahuan seperti sekarang
ini, merupakan hasil penalaran (rasio) secara objektif. Ilmu sebagai produk
artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara
umum dan universal sifatnya. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya,
sehingga tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat
ditumbangkan oleh teori lain. Ilmu sebagai ilmu, karena ilmu selain universal,
komunal, juga alat meyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah
menerima kebenaran.
Istilah ilmu diatas, berbeda dengan
istilah pengetahuan. Ilmu adalah diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah
(epistemologi) yang merupakan pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan.
Epistemologi ilmu terjamin dalam kegiatan metode ilmiah (èkegiatan meyusun
tubuh pengetahuan yang bersifat logis, penjabaran hipotesis dengan deduksi dan
verifikasi atau menguji kebenarannya secara faktual; sehingga kegiatannya
disingkat menjadi logis-hipotesis-verifikasi atau deduksi-hipotesis-verifikasi).
Sedangkan pengetahuan adalah
pikiran atau pemahaman diluar atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya dapat
dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris. Sumber
pengetahuan dapat berupa hasil pengalaman berdasarkan akal sehat (common sense)
yang disertasi mencoba-coba, intuisi (pengetahuan yang diperoleh tanpa
pembalaran) dan wahyu (merupakan pengetahuan yang diberikan Tuhan kepada para
Nabi atau UtusanNya).
Ilmu pengetahuan pada dasarnya
memiliki 3 (tiga) komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya dimana
ketiganya erat kaitannya dengan nilai moral yaitu:
·
Ontologis
(Objek Formal Pengetahuan)
Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh
pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya
·
Epistemologis
Epistemologis seperti diuraikan diatas hanyalah
merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh
pengetahuan.
·
Aksiologis
Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan
atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Kaitan ilmu dan teknologi dengan
nilai moral, berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi sendiri. Dalam hal
ini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan:
1. Golongan
yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral terhadap nilai-nilai
baik secara ontologis maupun aksiologis, soal penggunaannya terserah kepada si
ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan untuk tujuan baik atau buruk. Golongan
ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga
nilai-nilai kemanusiaan lainnya dikorbankan demi teknologi.
2. Golongan
yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam
batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya
harus berlandaskan pada asas-asa moral atau nilai-nilai. Golongan ini berasumsi
bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabila ilmu dan
teknologi disalahgunakan.
D. Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
1. Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
· Gambaran
kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang,
perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai
situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
· Gambaran
tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan
sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan
dan informasi. Keterkucilan sosial
biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah
politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
· Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini
sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik
dan ekonomi di seluruh dunia.
2. Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan
1. Tidak
memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2. Tidak
memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan
kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal
usahaTingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
3. Kebanyakan
tinggal di desa sebagai pekerja bebas
4. Banyak yang
hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
3. Fungsi Kemiskinan
· Pertama : adalah menyediakan tenaga
kerja untuk pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi di bayar
murah.
· Kedua : kemiskinan adalah menambah
atau memperpanjang nilai guna barang atau jasa. Baju bekas yang sudah tidak
terpakai dapat di jual (atau dengan bangga di katakan ” di infakan ”) kepada
orang-orang miskin.
· Ketiga : kemiskinan adalah
mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai
kecil, karena di bayar murah, petani tidak boleh menaikan harga beras mereka
untuk mensubsidi orang-orang kota.
· Kempat : kemiskinan adalah
menyediakan lapangan kerja,bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan
kerja ? karena ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit ( barang atau
uang ) aktivis-aktivis LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-badan
internasional lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor )
belakangan kita tahu bahwa tidak ada komunitas yang paling laku di jual oleh
negara ketiga di pasaran internasional selain kemiskinan.
· Kelima :
kemiskinan adalah memperteguh status sosial orang-orang kaya, perhatikan jasa
orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya
memberikan label bos kepadanya Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya
dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
Sumber :
·
http://cahyamenethil.wordpress.com
·
http://furikurniati.webs.com
·
http://tugasteknikmesin.blogspot.com
· http://tyomulyawan.wordpress.com